Sejarah Singkat Lantai Kayu

Penggerak di Balik Inovasi Material

Lantai kayu keras asli dapat dengan mudah diampelas dan dipoles ulang, sehingga memberikan masa pakai yang lama.Namun, mahal untuk membeli, memasang dan memelihara, membutuhkan tingkat kelembaban tertentu untuk mencegah keretakan.Permintaan kayu sebagai sumber daya alam juga sangat tinggi.Ini adalah real deal dan masih sangat populer.

Industri memohon perawatan yang lebih rendah, versi lantai kayu solid yang lebih murah, sehingga lahirlah kayu keras yang direkayasa.Solusi ini membantu mengurangi perawatan dan perawatan lantai tetapi masih mahal bagi konsumen.

Kemudian datanglah lantai laminasi – campuran partikel kayu dengan lapisan gambar di atasnya untuk meniru tampilan kayu keras.Cetakan definisi tinggi dan teknik embossing meningkatkan tampilan laminasi, masalah terbesar adalah kecenderungannya membengkak dengan kelembaban.

Ubin porselen menangkap keinginan untuk lantai yang tampak seperti kayu, jadi ada tren yang meningkat pada ubin seperti kayu.Ubin sangat bagus karena sangat tahan lama dan tahan air tetapi dingin saat disentuh dan permukaan batu yang keras bisa menjadi keras di kaki.Tile juga memiliki instalasi yang lebih kompleks yang membutuhkan mortar dan nat.

Ubin vinil mewah (LVT) kemudian ditemukan.LVT adalah vinil yang dibuat menjadi papan untuk meniru lantai yang tampak seperti kayu dan tahan air, yang memecahkan masalah dengan laminasi.Lebih murah untuk menginstal dengan sistem klik lantai mengambang atau opsi lem, tetapi dapat menyusut atau melengkung dengan dingin dan panas.

Ini membawa kami pada inovasi terbaru dalam lantai seperti kayu – lantai SPC.